TUGAS BAHASA INDONESIA
RESENSI NOVEL
“AUTUMN IN PARIS”
SMA NEGERI 3 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
1. Identitas
buku
Judul
Buku : Autumn in
Paris
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama
Tahun
Terbit :Cetakan
ketujuh, 2009
Jumlah
Halaman
: 272 lembar
Dimensi : 13.5 x 20 cm
Jenis
Cover : Soft Cover
ISBN : 979-22-3030-0
2. Gambaran
umum
Æ Unsur intrinsik
-Tara
Dupont
: Ceria, banyak tahu, penyayang
-Tatsuya Fujisawa :
Romantis, pintar, bisa dipercaya
-Sebastien Giraudeau
: Ramah, mudah bergaul, pintar
-Elise
: Setia kawan
-Jean Daniel Lemercier : Hangat, ramah
-Kenichi Fujisawa
:
Sabar, tegar
-Ishida
Keiko
: Baik, ramah
· Latar tempat:
-Stasiun Radio
-Apartemen Tatsuya
-Apartemen Tara
-Café
-Museum
-Bistro
-Restoran
-Rumah sakit
· Latar waktu :Pagi,Siang,Sore,Malam
· Latar Suasana :Senang,Haru,Tegang,Sedih
· Alur : Campuran
· Tahap alur :
1.
Tara
berkenalan dengan Tatsuya.
2.
Tara dan
Tatsuya mulai saling menyukai.
3.
Tatsuya
dan Tara sangat terpukul saat dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka memiliki
hubungan darah.
4.
Mereka
saling menjauhkan diri dan mencoba menjalani hidup masing-masing.
5.
Tatsuya
meninggal dalam kecelakaan kerja, meninggalkan Tara sendirian.
Æ
Sinopsis
Kisah
ini ditulis oleh seorang penulis bernama Ilana Tan, karyanya lumayan banyak.
Setiap musim ia memiliki kisahnya, seperti Summer
In Seoul, Winter In Tokyo, Spring In London dan
ini pula salah satu kisahnya, dalam setiap novelnya ia tidak pernah
mencantumkan identitasnya. Dalam kisah ini ternyata Ilana Tan lebih
menjerumus dalam kisah“sad ending”. Melihat
sekilas judul dari kisah ini tentu terdengar unik, ternyata novel ini
mengisahkan seorang gadis yang menyukai Paris dan musim gugur tetapi ia bertemu
dengan pria yang membenci musim gugur dan Paris, mereka terpesona satu dengan
lainnya. Tetapi ternyata ada benang penghubung antara mereka di masa lalu.
Tara Dupont atau biasa dipanggil Victoria Ma Cherie oleh ayahnya adalah gadisberdarah
campuran Indo - Prancis. Ibunya keturunan Indonesia, sedangkan ayahnya
berkebangsaan Perancis. Kedua orang tuanya sudah lama bercerai yakni 12 tahun
lalu saat Tara berusia 12 tahun. Pada awal perceraian orang tuanya, Tara
tinggal bersama ibunya di Indonesia, tetapi 4 tahun kemudian Tara pindah ke
Paris dan tinggal bersama ayahnya. Saat ini Tara bekerja di sebuah stasiun
radio terkenal di Paris. Ia dikenal sebagai gadis periang, unik, menarik dan
suaranya merdu, yang juga tidak kalah mengesankan Tara menguasai 3 bahasa,
yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Prancis dan Bahasa Inggris. Di Paris Tara
memiliki beberapa sahabat yakni Elise salah satu rekan kerjanya di stasiun
radio yang juga seorang penyiar radio dan Sebastian anak dari salah satu teman
ayah Tara. Mereka berdua bagaikan kakak adik, Sebastian adalah orang yang
paling mengenal Tara, tidak heran bila Tara jatuh hati pada Sebastian.
Kehidupan cinta Tara tidak berakhir pada Sebastian. Itu semua berawal dari
pertemuan Tara dengan pria Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Tara dan Tatsuya
berjumpa secara kebetulan. Awalnya secara tidak sengaja Tatsuya berjumpa dengan
Tara di sebuah kafe di Bandara Charles De Gaulle, kemudian pertemuan kedua
mereka di sebuah club pada malam harinya. Ternyata beberapa hari kemudian
Sebastian mengajak Tara makan malam dan memperkenalkannya dengan seseorang,
itulah Tatsuya Fujisawa. Tara tidak menyadari bahwa dia pernah bertemu dengan
Tatsuya sebelum malam itu, karena pada saat pertemuan sebelumnya, Tara dalam
pikiran kalut tidak karuan.
Hari-hari berlalu, tanpa sengaja Tara bertemu dengan Tatsuya di sebuah bistro
kecil, kali ini Tara menyapa Tatsuya lebih dahulu. Mulai saat itu Tara dan
Tatsuya menjadi sering bertemu. Bahkan Tatsuya mengirim surat di acara yang
diselenggarakan oleh stasiun radio di mana Tara bekerja. Ia menceritakan
kisah-kisahnya di Paris bahkan ia menceritakan pertemuannya dengan gadis Paris,
di mana gadis yang ia maksud adalah Tara Dupont. Tara juga sempat mendengar
surat yang dikirim oleh Tatsuya hanya saja ia tidak menyadari bahwa ialah gadis
itu. Ia hanya senang mendengar kisah-kisah Tatsuya, bahkan ia menjadi penasaran
akan kelanjutan kisah Tatsuya.
Kedatangan Tatsuya ke Paris ternyata selain untuk bekerja di salah satu proyek
yang ditanganinya bersama Sebastian juga untuk mencari seseorang. Orang yang
Tatsuya pikir adalah penghancur hidupnya, dia adalah cinta pertama ibunya. Ibu
Tatsuya meninggal setahun lalu karena mengidap penyakit kanker tepat ketika
musim gugur. Itulah sebabnya ia membenci musim gugur dan Paris. Ibunya mengaku
bahwa sebelum menikah dengan ayah Tatsuya, ia sempat menjalin hubungan dengan
pria Prancis bernama Jean- Daniel Lamercier. Ternyata lelaki itu adalah ayah
kandung Tatsuya. Tatsuya sedih, kecewa dan marah saat itu karena merasa
dibohongi selama ini, tapi ia takkan bisa mengubah kenyataan. Tatsuya berusaha
mempersiapkan diri sebelum menemui lelaki yang dimaksud ibunya, tetapi suatu
hari ia bertekad untuk segera menyelesaikan ini semua. Ia menemui lelaki yang
adalah ayahnya. Tatsuya tidak pernah menuntut pengakuan ia hanya ingin melihat
bagaimana sosok yang menjadi ayahnya itu. Ternyata hal itu tidak seperti yang
Tatsuya bayangkan, Monsieur Lamercier menerima Tatsuya bahkan ia tidak menolak
atau menawarkan untuk melakukan tes DNA.
Kisah hubungan Tara dan Tatsuya berjalan lancar, mereka semakin dekat mereka
sering jalan-jalan bersama, keliling Paris bersama bahkan mereka makan malam
bersama di apartemen Tatsuya dengan makanan hasil masakan Tatsuya. Hubungan
mereka semakin dekat singkatnya mereka pacaran.
Suatu hari adalah acara ulang tahun Elise, sahabat Tara. Elise berniat
merayakannya diclub ayah Tara. Club itu adalah club di mana Tatsuya dan Tara bertemu
yang kedua kalinya. Di sanalah semuanya terungkap, Tatsuya menceritakan
semuanya kepada Tara, bahwa gadis yang ia maksud dalam suratnya di acara radio
itu adalah dia. Kebahagiaan terasa begitu hangat di antara sejoli itu, tetapi
semua berubah ketika sesuatu hal terjadi. Ayah Tara datang di club itu karena itu salah satu club miliknya, Tara memanggil ayahnya dan
mengajaknya kepada teman-temannya. Wajah Tatsuya berubah pucat panik ketika
mendengar Tara memanggil lelaki berusia setengah abad itu Ayah. Begitu pula
Monsieur Lamercier terlihat gelisah ketika mendengar pengakuan putrinya bahwa
lelaki itu adalah teman dekatnya. Tetapi kebenaran itu tidak langsung terungkap
karena Tatsuya dan Ayah Tara bersikap seolah tidak ada apa-apa.
Jalan cerita selanjutnya tidak sulit ditebak, beberapa hari setelah kejadian
itu Tatsuya terlihat aneh, ia berubah menjadi pendiam dan selalu menyibukan
diri terus-menerus. Sampai suatu hari ia memutuskan untuk meminta Monsieur
Lamercier melakukan tes DNA untuk membuktikan kebenarannya. Ternyata harapan
Tatsuya pupus sudah, ia dan Tara telah ditakdirkan sebagai kakak beradik.
Berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Tatsuya rasa benci, sedih, kecewa dan
putus asa menjadi satu. Hubungan Tara dan Tatsuya tidak berjalan seindah
seperti kisah pada awal novel ini..
Suatu hari Tatsuya kecelakaan, ia tertimpa balok di lokasi proyek di mana ia
bekerja. Tara panik mendengar hal itu, ia dan ayahnya segera ke rumah sakit
untuk melihat kondisi Tatsuya. Ketika Tara berjalan melewati koridor rumah
sakit ia mendengar obrolan ayahnya dengan seorang dokter yang adalah teman lama
ayahnya. Ternyata mereka sedang membicarakan masalah Tara dan Tatsuya yang
adalah saudara. Tara kaget mendengar hal itu, dadanya terasa sesak dan sakit,
ternyata orang yang selama ini ia cintai adalah kakaknya sendiri.
Beberapa lama setelah kejadian itu, setelah Tatsuya sembuh dari sakitnya, Tara
dan Tatsuya memutuskan bahwa mereka akan mencoba menerima hal itu, sebagai
kakak adik, karena itulah kenyataannya. Tetapi begitu sulit bagi mereka berdua,
begitu menyakitkan. Tatsuya berencana kembali ke Jepang dan berusaha melupakan
perasaannya kepada Tara. Pertemuan Tara dan Tatsuya yang terakhir kalinya
benar-benar menyayat hati mereka berdua.
Sebulan setelah kepergian Tatsuya ke Jepang. Tara mendapat telepon dari Jepang.
Telepon itu dari seorang wanita, ia mengabarkan bahwa Tatsuya mendapat
kecelakaan. Ia jatuh dari lantai 3 sebuah gedung. Kemudian Tara segera lepas
landas menuju Jepang bersama Ayahnya. Tentunya seperti kisah-kisah roman
lainnya ketika seseorang yang disayangi kecelakaan, maka ia tidak akan sanggup
melihatnya, sehingga Tara memilih untuk duduk di ruang tunggu terlebih dahulu.
Sapaan seorang wanita menyadarkan lamunan Tara, ternyata ia adalah wanita yang
meneleponnya tadi. Ia mengajak Tara ke apartemen Tatsuya. Tara masuk ke
apartemen Tatsuya dan melihat semua hal yang berkaitan dengan Tatsuya. Tara
melihat amplop di dalam sebuah laci dan membukanya, itu adalah kumpulan foto
Tara yang diambil Tatsuya tanpa ia sadari. Ia juga membaca beberapa kiriman
email Tatsuya kepada Sebastian yang ternyata yang Tatsuya tanyakan hanyalah
kabar mengenai Tara.
Beberapa lama kemudian Tara kembali ke rumah sakit ia masuk ke ruang rawat
Tatsuya dan duduk di kursi samping tempat Tatsuya dibaringkan. Kata dokter,
Tatsuya tidak dapat bertahan lama karena gegar otak yang menimpanya cukup
parah. Tara berbicara terbata-bata kepada Tatsuya dan berharap ada jawaban atau
respon darinya namun Tatsuya hanya tetap diam dan nampak Tatsuya meneteskan air
mata katika Tara mulai terhanyut dalam isak tangis. Tak lama, terdengar bunyi
monitor dan terlihat garis di layar monitor itu lurus, dokter dan perawat
segera masuk ke ruang rawat itu dan berusaha semampunya, tetapi Tuhan memiliki
jalan lain Tatsuya tidak dapat diselamatkan. Kalimat terakhir dari email yang
Tatsuya tulis kepada Sebastian adalah “selama ia bahagia, aku juga akan
bahagia, meski aku harus mengorbankan hidupku”.
Æ Keunggulan
Novel ini
bercerita mengenai kisah di Paris sehingga sang penulis juga membubuhkan kata–
kata dalam Bahasa Prancis. Tentu saja ini akan menambah perbendaharaan kosakata
kita dalam Bahasa Asing.Cerita
dari novel ini sangat menyentuh hati, bahkan sampai berlinang air mata karena
gaya tulisannya para pembaca dapat merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang
dialami sang tokoh. Membaca kisah roman ini selain sebagai pengisi waktu
luang, kita juga memperoleh pelajaran berharga. Dalam kisah ini kita diajar
untuk berkorban demi orang yang kita sayangi. Buku ini berguna bagi
remaja, bukan karena ini kisah roman tetapi mengenai makna dari buku tersebut.
Bahwa, meskipun manusia memiliki perasaan satu dengan yang lain tetapi TUHAN
memiliki jalan sendiri, ada kemungkinan mereka tidak dapat bersatu, karena
Kuasa dan Mujizat Tuhan itu lah yang terbesar.
Æ Kelemahan
Gaya
bahasanya terlalu baku sehingga kurang begitu memahami dan ending ceritanya pun
sulit ditebak
Æ Layak Dibaca
Buku ini
layak di baca untuk remaja dan dewasa.