Selasa, 10 Desember 2013

Bahaya Mendaki Gunung

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang
menarik,menantang meskipun beresiko
tinggi.Berbagai bahaya dalam kegiatan alam
bebas dapat dibagi menjadi 2 bahaya yaitu :
1. Subjektif
2. Objektif
Bahaya Subjektif (Subjective Danger) adalah
bahaya yang diakibatkan oleh faktor manusia
dalam pengertian bahaya yang datang dari
pendaki itu sendiri.
Contoh bahaya subjektif : Meremehkan
alam,kurang persiapan
mental,fisik,perlengkapan,peralatan,keahlian.
Sementara Bahaya Objektif (Objective Danger)
adalah bahaya yang diakibatkan oleh faktor
alam.
Contoh Bahaya Objektif (Objective Danger) :
gempa bumi,badai,hujan,kabut,tanah
longsor,aktifitas vulkanik dan longsoran salju.
Bahaya Subjektif (Subjective Danger) dapat
dihindari dengan mempersiapkan diri sebaik-
baiknya.Bahaya objektif (Objective Danger) tidak
dapat dihindari tetapi dapat diminimalkan
akibatnya.
Kuncinya adalah persiapan baik mental,fisik dan
perlengkapan.
FAKTA menunjukkan bahwa sebagian besar
musibah pendakian gunung terjadi karena faktor
manusia (Human Error).

Read It!

Biarkanlah hari terus berlari
Tetaplah jadi manusia mulia,apa pun yang terjadi
Janganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
Karena tak ada yang abadi,semua akan datang
dan pergi
Jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
Karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati
Janganlah pandang hina musuhmu
Karena jika ia menghinamu,itu ujian tersendiri
bagimu
Takkan abadi segala suka serta lara
Takkan kekal segala sengsara serta sejahtera
Merantaulah. . .
Gapailah setinggi-setingginya impianmu
Bepergianlah. . .
Maka ada lima keutamaan untukmu
Melipur duka dan Memulai penghidupan baru
Memperkaya budi,Pergaulan yang terpuji
Serta meluaskan ilmu
(Imam Syafii 767-80 SM )

MENDAKI DENGAN HATI


Sahabat alam berkata
Karena aku mencintai hidup,karena gunung ada
maka kudaki.Tak sedikit pula yang meyakinkan
bahwa ini ajang pencarian jati diri,atau hanya
penasaran ada apa disana.
Dan masih banyak persepsi lainnya yang di
agungkan demi mencapai tujuannya.
Tak kenal lelah meski tubuh basah akan keringat
dingin,menelan air liur bagaikan segelas teh
tawar,sesekali beban semakin terasa berat
karena jalan yang semakin sulit.
Inikah yang kuingin atau hanya sekedar
menikmati kebesaran-NYA.
Semakin jauh kumpulan beban semakin berat
seolah jalan tak berujung,tak terlintas sedikit
pun untuk kembali. Sebelum jiwa ini getar
karena sesuatu.
Ada apa diatas sana ???
Hingga terkadang membuat diri lupa akan
hakikat kehidupan dan membawanya jauh
kedalam impian yang seolah inilah hakikat yang
hakikih.
Tak sedikit yang lupa akan jalan pulang,tak
sedikit pula yang kembali membawa kebanggaan
meski terkadang hanya cerita lelap yang dibawa.
Kita tertawa dalam kebebasan
Alam menjerit diterpa jiwa-jiwa yang angkuh
Dalam hening ia berkata
Adakah yang membelai dahanku dengan lembut
Adakah yang menghirup kabutku dengan mesra
Adakah yang membunuhku dengan CINTA
Aku hanya ingin bahagia bila kau bahagia
Aku hanya ingin seperti ini bila kau ingin
Maka...
Akan kuhidupi anak cucumu hingga ia tumbuh
kelakar
Jangan kau dustai hatimu,disaat kau berkata
cinta padaku
Jangan kau datang bila hanya menawarkan
curahan hati
Datanglah disaat kau ingin kembali pulang
Datanglah disaat kau ingin mimpi indah
Dan tanah ini RUMAHMU dan tanah ini
RANJANGMU
Darinya tulang ini tumbuh
Darinya kita bisa berlari
Darinya kita bisa saling mengenal
Andai mata ini terbuka,telinga ini
mendengar,dan jiwa ini merasa
Alamku hijau Alamku bening Alamku
rumahku Alamku padiku Alamku indah
Alamku keluargaku
Mendakilah dengan hati,bila kelak kita masih
ingin bercerita.

Untuk mu

  No title

Laksana air hening namun menghanyutkan

Itukah Kamu ?

Sulit dimengerti

Lama melangkah bersamamu

Tak kudapati dirimu sesungguhnya

Elakan tentang hidup

Hinaan tentang cinta

Slalu itu yang kau banggakan!

 

Teman

Bak sebutir kerikil di padang pasir

Lambat laun kusadari hilangnya

Keramahan kasih sayang

Tak maksud ku goreskan kaca

Namun terlanjur membekas dan sakit mendera

Sempurna tak pantas untukku

Sehina itukah aku ?

 

Secercah surat pendaki



Hai kali ini aku mau cerita, gimana aku mengenal olahraga mendaki gunung.
Gini noh dulu waktu smp aku punya pacar (*eh waktu itu aku blm tau kalo dalam islam gak boleh pacaran. Maaf khilaf haha, tapi sekarang udah enggak pacaran kok Cuma bribik haha :D)
Nha pacar aku tuh suka mendaki gunung ,dia suka mendaki sejak smp. Tiap ketemu sama dia kadang aku diceritain segudang pengalamannya medaki gunung. Saking seringnya dia cerita bukan aku ngerasa bosen malah aku smakin penasaran, pernah suatu saat pacar aku tuh ngajakin aku ndaki, tapi aku gak boleh ortu. Apa daya gak jadi ..aku Cuma di pamerin foto-foto dia di atas awan bikin aku ngiler -_- haha
Bagi aku tanggal 27 oktober 2012 adalah hari paling nyesek di dunia! Aku di putusin sama pacar aku tanpa alasan yg pasti, ternyata tanggal itu dia ndaki ke merbabu  bareng cewe lain . Tapi itu masa lalu Cuma aku jadikan cerita  asin seperti sayur kebanyakan garem :D
Beberapa bulan kemudian liburan semesteran 1  aku jomblo :D itu aku udah jadi anak SMA  dan alhamdulillah paham agama ^_^. Selama liburan, aku habiskan di rumah nenek di temanggung jawa tengah tepatnya lereng gunung sumbing. Aku disana 2 minggu sendirian hehe..
Tempat favorit ku adalah dieng Cuma setengah jam dari rumah nenek ku .suatu hari aku suntuk di rumah nenek.melihat sunrise dari lereng aja indah gimana kalo di puncaknya ?
Tanpa berpikir panjang . aku langsung bergegas ke rumah saudara namanya mas nur. Dia pribumi temanggung  haha. Aku bikin planing pengen ndaki ke gunung sumbing . awalnya mas nur gak mau setelah aku rayu *haha  akhirnya mau.
Besoknya , aku berangkat bareng mas nur Cuma berdua ke gunung sumbing but bkn lwt jalur pendakian tp lewat jalur biasanya penduduk situ ke gunung juga. Itulah ceritanya first time.Di sambung lain kali yak :D

Minggu, 24 November 2013

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap - Siapa yang tidak kenal dengan Chairil Anwar, beliau adalah seorang tokoh pejuang yang berjuang melalui karya dari puisi-puisinya. Chairil Anwar lahir di Medan pada 26 Juli 1992. Chairil Anwar sendiri merupakan seorang penyair terkemuka di Indonesia yang telah melahirkan banyak karya terutama puisi-puisi yang menyimpan arti yang sangat mendalam. Saat ini mungkin anda tengah kangen dengan karya-karya dari puisi Chairil Anwar, dan kami pun akan memberikan ulasannya untuk anda semua.

Puisi Chairil Anwar

Chairil Anwar mendapatkan julukan "Si Binatang Jalang" yang berdasarkan pada karya puisinya yang berjudul 'Aku'. Chairil Anwar memang telah menelurkan banyak puisi hingga puisinya pun menjadi melegenda dan menjadi sejarah, bahkan mungkin dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah kita sering melihat karya puisi Chairil Anwar. Seperti yang tadi telah dikatakan bahwa kami akan memberikan beberapa puici Chairil Anwar yang tak akan lekang oleh waktu, untuk itu lebih baik langsung kita simak saja kumpulan puisi Chairil Anwar di bawah ini.
Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap
TAK SEPADAN

Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros

Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka

Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka

Februari 1943

AKU

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan akan akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

CINTAKU JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

HAMPA

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut

Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.

Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda

Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS 
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
RUMAHKU

Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak

Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana

Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu

27 april 1943
DOA
 
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…

Jumat, 08 November 2013

Resensi Novel "Autumn In Paris"



      TUGAS BAHASA INDONESIA
RESENSI NOVEL
“AUTUMN IN PARIS”






images (3).jpg




SMA NEGERI 3 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
1.  Identitas buku

*    Judul Buku                      : Autumn in Paris
*    Penulis                              : Ilana Tan
*    Penerbit                            : PT Gramedia Pustaka Utama
*    Tahun Terbit                    :Cetakan ketujuh, 2009
*    Jumlah Halaman             : 272 lembar
*    Dimensi                            : 13.5 x 20 cm
*    Jenis Cover                       : Soft Cover
*    ISBN                                : 979-22-3030-0

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXYr_9sltV_QjNPQW_-o5TUM0S-SAOVq932MpXF_POYppIMYFNwN7VzZN_ZlIFLmbhS8cHsa4TxbSnVAgtI7A2Ojke8fooUPekN48CPPgYVpreBpKMqsHi6APrPvB8nf5FcEbixCOjfPO6/s1600/Autumn-In-Paris-Ilana-Tan.JPG




















2.  Gambaran umum
Æ      Unsur intrinsik
  • Tema                                         : Percintaan
  • Penokohan/perwatakan               :
-Tara Dupont                              : Ceria, banyak tahu, penyayang
-Tatsuya Fujisawa                      : Romantis, pintar, bisa dipercaya
-Sebastien Giraudeau                  : Ramah, mudah bergaul, pintar
-Elise                                                  : Setia kawan
-Jean Daniel Lemercier                 : Hangat, ramah
-Kenichi Fujisawa                       : Sabar, tegar
-Ishida Keiko                             : Baik, ramah
·       Latar tempat:
-Stasiun Radio
-Apartemen Tatsuya
-Apartemen Tara
-Café
-Museum
-Bistro
-Restoran
-Rumah sakit
·       Latar waktu           :Pagi,Siang,Sore,Malam
·       Latar Suasana        :Senang,Haru,Tegang,Sedih
·       Alur                       : Campuran
·       Tahap alur              :
1.       Tara berkenalan dengan Tatsuya.
2.      Tara dan Tatsuya mulai saling menyukai.
3.      Tatsuya dan Tara sangat terpukul saat dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka memiliki hubungan darah.
4.      Mereka saling menjauhkan diri dan mencoba menjalani hidup masing-masing.
5.      Tatsuya meninggal dalam kecelakaan kerja, meninggalkan Tara sendirian.
Æ      Sinopsis
  Kisah ini ditulis oleh seorang penulis bernama Ilana Tan, karyanya lumayan banyak. Setiap musim ia memiliki kisahnya, seperti Summer In Seoul, Winter In Tokyo, Spring In London dan ini pula salah satu kisahnya, dalam setiap novelnya ia tidak pernah mencantumkan identitasnya.  Dalam kisah ini ternyata Ilana Tan lebih menjerumus dalam kisah“sad ending”. Melihat sekilas judul dari kisah ini tentu terdengar unik, ternyata novel ini mengisahkan seorang gadis yang menyukai Paris dan musim gugur tetapi ia bertemu dengan pria yang membenci musim gugur dan Paris, mereka terpesona satu dengan lainnya. Tetapi ternyata ada benang penghubung antara mereka di masa lalu.
          Tara Dupont atau biasa dipanggil Victoria Ma Cherie oleh ayahnya adalah gadisberdarah campuran Indo - Prancis. Ibunya keturunan Indonesia, sedangkan ayahnya berkebangsaan Perancis. Kedua orang tuanya sudah lama bercerai yakni 12 tahun lalu saat Tara berusia 12 tahun. Pada awal perceraian orang tuanya, Tara tinggal bersama ibunya di Indonesia, tetapi 4 tahun kemudian Tara pindah ke Paris dan tinggal bersama ayahnya. Saat ini Tara bekerja di sebuah stasiun radio terkenal di Paris. Ia dikenal sebagai gadis periang, unik, menarik dan suaranya merdu, yang juga tidak kalah mengesankan Tara menguasai 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Prancis dan Bahasa Inggris. Di Paris Tara memiliki beberapa sahabat yakni Elise salah satu rekan kerjanya di stasiun radio yang juga seorang penyiar radio dan Sebastian anak dari salah satu teman ayah Tara. Mereka berdua bagaikan kakak adik, Sebastian adalah orang yang paling mengenal Tara, tidak heran bila Tara jatuh hati pada Sebastian.
         Kehidupan cinta Tara tidak berakhir pada Sebastian. Itu semua berawal dari pertemuan Tara dengan pria Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Tara dan Tatsuya berjumpa secara kebetulan. Awalnya secara tidak sengaja Tatsuya berjumpa dengan Tara di sebuah kafe di Bandara Charles De Gaulle, kemudian pertemuan kedua mereka di sebuah club pada malam harinya. Ternyata beberapa hari kemudian Sebastian mengajak Tara makan malam dan memperkenalkannya dengan seseorang, itulah Tatsuya Fujisawa. Tara tidak menyadari bahwa dia pernah bertemu dengan Tatsuya sebelum malam itu, karena pada saat pertemuan sebelumnya, Tara dalam pikiran kalut tidak karuan.
          Hari-hari berlalu, tanpa sengaja Tara bertemu dengan Tatsuya di sebuah bistro kecil, kali ini Tara menyapa Tatsuya lebih dahulu. Mulai saat itu Tara dan Tatsuya menjadi sering bertemu. Bahkan Tatsuya mengirim surat di acara yang diselenggarakan oleh stasiun radio di mana Tara bekerja. Ia menceritakan kisah-kisahnya di Paris bahkan ia menceritakan pertemuannya dengan gadis Paris, di mana gadis yang ia maksud adalah Tara Dupont. Tara juga sempat mendengar surat yang dikirim oleh Tatsuya hanya saja ia tidak menyadari bahwa ialah gadis itu. Ia hanya senang mendengar kisah-kisah Tatsuya, bahkan ia menjadi penasaran akan kelanjutan kisah Tatsuya.
          Kedatangan Tatsuya ke Paris ternyata selain untuk bekerja di salah satu proyek yang ditanganinya bersama Sebastian juga untuk mencari seseorang. Orang yang Tatsuya pikir adalah penghancur hidupnya, dia adalah cinta pertama ibunya. Ibu Tatsuya meninggal setahun lalu karena mengidap penyakit kanker tepat ketika musim gugur. Itulah sebabnya ia membenci musim gugur dan Paris. Ibunya mengaku bahwa sebelum menikah dengan ayah Tatsuya, ia sempat menjalin hubungan dengan pria Prancis bernama Jean- Daniel Lamercier. Ternyata lelaki itu adalah ayah kandung Tatsuya. Tatsuya sedih, kecewa dan marah saat itu karena merasa dibohongi selama ini, tapi ia takkan bisa mengubah kenyataan. Tatsuya berusaha mempersiapkan diri sebelum menemui lelaki yang dimaksud ibunya, tetapi suatu hari ia bertekad untuk segera menyelesaikan ini semua. Ia menemui lelaki yang adalah ayahnya. Tatsuya tidak pernah menuntut pengakuan ia hanya ingin melihat bagaimana sosok yang menjadi ayahnya itu. Ternyata hal itu tidak seperti yang Tatsuya bayangkan, Monsieur Lamercier menerima Tatsuya bahkan ia tidak menolak atau menawarkan untuk melakukan tes DNA.
          Kisah hubungan Tara dan Tatsuya berjalan lancar, mereka semakin dekat mereka sering jalan-jalan bersama, keliling Paris bersama bahkan mereka makan malam bersama di apartemen Tatsuya dengan makanan hasil masakan Tatsuya. Hubungan mereka semakin dekat singkatnya mereka pacaran.
          Suatu hari adalah acara ulang tahun Elise, sahabat Tara. Elise berniat merayakannya diclub ayah Tara. Club itu adalah club di mana Tatsuya dan Tara bertemu yang kedua kalinya. Di sanalah semuanya terungkap, Tatsuya menceritakan semuanya kepada Tara, bahwa gadis yang ia maksud dalam suratnya di acara radio itu adalah dia. Kebahagiaan terasa begitu hangat di antara sejoli itu, tetapi semua berubah ketika sesuatu hal terjadi. Ayah Tara datang di club itu karena itu salah satu club miliknya, Tara memanggil ayahnya dan mengajaknya kepada teman-temannya. Wajah Tatsuya berubah pucat panik ketika mendengar Tara memanggil lelaki berusia setengah abad itu Ayah. Begitu pula Monsieur Lamercier terlihat gelisah ketika mendengar pengakuan putrinya bahwa lelaki itu adalah teman dekatnya. Tetapi kebenaran itu tidak langsung terungkap karena Tatsuya dan Ayah Tara bersikap seolah tidak ada apa-apa.
         Jalan cerita selanjutnya tidak sulit ditebak, beberapa hari setelah kejadian itu Tatsuya terlihat aneh, ia berubah menjadi pendiam dan selalu menyibukan diri terus-menerus. Sampai suatu hari ia memutuskan untuk meminta Monsieur Lamercier melakukan tes DNA untuk membuktikan kebenarannya. Ternyata harapan Tatsuya pupus sudah, ia dan Tara telah ditakdirkan sebagai kakak beradik. Berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Tatsuya rasa benci, sedih, kecewa dan putus asa menjadi satu. Hubungan Tara dan Tatsuya tidak berjalan seindah seperti kisah pada awal novel ini..
          Suatu hari Tatsuya kecelakaan, ia tertimpa balok di lokasi proyek di mana ia bekerja. Tara panik mendengar hal itu, ia dan ayahnya segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi Tatsuya. Ketika Tara berjalan melewati koridor rumah sakit ia mendengar obrolan ayahnya dengan seorang dokter yang adalah teman lama ayahnya. Ternyata mereka sedang membicarakan masalah Tara dan Tatsuya yang adalah saudara. Tara kaget mendengar hal itu, dadanya terasa sesak dan sakit, ternyata orang yang selama ini ia cintai adalah kakaknya sendiri.
          Beberapa lama setelah kejadian itu, setelah Tatsuya sembuh dari sakitnya, Tara dan Tatsuya memutuskan bahwa mereka akan mencoba menerima hal itu, sebagai kakak adik, karena itulah kenyataannya. Tetapi begitu sulit bagi mereka berdua, begitu menyakitkan. Tatsuya berencana kembali ke Jepang dan berusaha melupakan perasaannya kepada Tara. Pertemuan Tara dan Tatsuya yang terakhir kalinya benar-benar menyayat hati mereka berdua.
          Sebulan setelah kepergian Tatsuya ke Jepang. Tara mendapat telepon dari Jepang. Telepon itu dari seorang wanita, ia mengabarkan bahwa Tatsuya mendapat kecelakaan. Ia jatuh dari lantai 3 sebuah gedung. Kemudian Tara segera lepas landas menuju Jepang bersama Ayahnya. Tentunya seperti kisah-kisah roman lainnya ketika seseorang yang disayangi kecelakaan, maka ia tidak akan sanggup melihatnya, sehingga Tara memilih untuk duduk di ruang tunggu terlebih dahulu.
          Sapaan seorang wanita menyadarkan lamunan Tara, ternyata ia adalah wanita yang meneleponnya tadi. Ia mengajak Tara ke apartemen Tatsuya. Tara masuk ke apartemen Tatsuya dan melihat semua hal yang berkaitan dengan Tatsuya. Tara melihat amplop di dalam sebuah laci dan membukanya, itu adalah kumpulan foto Tara yang diambil Tatsuya tanpa ia sadari. Ia juga membaca beberapa kiriman email Tatsuya kepada Sebastian yang ternyata yang Tatsuya tanyakan hanyalah kabar mengenai Tara.
          Beberapa lama kemudian Tara kembali ke rumah sakit ia masuk ke ruang rawat Tatsuya dan duduk di kursi samping tempat Tatsuya dibaringkan. Kata dokter, Tatsuya tidak dapat bertahan lama karena gegar otak yang menimpanya cukup parah. Tara berbicara terbata-bata kepada Tatsuya dan berharap ada jawaban atau respon darinya namun Tatsuya hanya tetap diam dan nampak Tatsuya meneteskan air mata katika Tara mulai terhanyut dalam isak tangis. Tak lama, terdengar bunyi monitor dan terlihat garis di layar monitor itu lurus, dokter dan perawat segera masuk ke ruang rawat itu dan berusaha semampunya, tetapi Tuhan memiliki jalan lain Tatsuya tidak dapat diselamatkan. Kalimat terakhir dari email yang Tatsuya tulis kepada Sebastian adalah “selama ia bahagia, aku juga akan bahagia, meski aku harus mengorbankan hidupku”.
Æ      Keunggulan
            Novel ini bercerita mengenai kisah di Paris sehingga sang penulis juga membubuhkan kata– kata dalam Bahasa Prancis. Tentu saja ini akan menambah perbendaharaan kosakata kita dalam Bahasa Asing.Cerita dari novel ini sangat menyentuh hati, bahkan sampai berlinang air mata karena gaya tulisannya para pembaca dapat merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang dialami sang tokoh. Membaca kisah roman ini selain sebagai pengisi waktu luang, kita juga memperoleh pelajaran berharga. Dalam kisah ini kita diajar untuk berkorban demi orang yang kita sayangi.  Buku ini berguna bagi remaja, bukan karena ini kisah roman tetapi mengenai makna dari buku tersebut. Bahwa, meskipun manusia memiliki perasaan satu dengan yang lain tetapi TUHAN memiliki jalan sendiri, ada kemungkinan mereka tidak dapat bersatu, karena Kuasa dan Mujizat Tuhan itu lah yang terbesar. 
Æ      Kelemahan
Gaya bahasanya terlalu baku sehingga kurang begitu memahami dan ending ceritanya pun sulit ditebak
Æ      Layak Dibaca
Buku ini layak di baca untuk remaja dan dewasa.