Selasa, 10 Desember 2013

MENDAKI DENGAN HATI


Sahabat alam berkata
Karena aku mencintai hidup,karena gunung ada
maka kudaki.Tak sedikit pula yang meyakinkan
bahwa ini ajang pencarian jati diri,atau hanya
penasaran ada apa disana.
Dan masih banyak persepsi lainnya yang di
agungkan demi mencapai tujuannya.
Tak kenal lelah meski tubuh basah akan keringat
dingin,menelan air liur bagaikan segelas teh
tawar,sesekali beban semakin terasa berat
karena jalan yang semakin sulit.
Inikah yang kuingin atau hanya sekedar
menikmati kebesaran-NYA.
Semakin jauh kumpulan beban semakin berat
seolah jalan tak berujung,tak terlintas sedikit
pun untuk kembali. Sebelum jiwa ini getar
karena sesuatu.
Ada apa diatas sana ???
Hingga terkadang membuat diri lupa akan
hakikat kehidupan dan membawanya jauh
kedalam impian yang seolah inilah hakikat yang
hakikih.
Tak sedikit yang lupa akan jalan pulang,tak
sedikit pula yang kembali membawa kebanggaan
meski terkadang hanya cerita lelap yang dibawa.
Kita tertawa dalam kebebasan
Alam menjerit diterpa jiwa-jiwa yang angkuh
Dalam hening ia berkata
Adakah yang membelai dahanku dengan lembut
Adakah yang menghirup kabutku dengan mesra
Adakah yang membunuhku dengan CINTA
Aku hanya ingin bahagia bila kau bahagia
Aku hanya ingin seperti ini bila kau ingin
Maka...
Akan kuhidupi anak cucumu hingga ia tumbuh
kelakar
Jangan kau dustai hatimu,disaat kau berkata
cinta padaku
Jangan kau datang bila hanya menawarkan
curahan hati
Datanglah disaat kau ingin kembali pulang
Datanglah disaat kau ingin mimpi indah
Dan tanah ini RUMAHMU dan tanah ini
RANJANGMU
Darinya tulang ini tumbuh
Darinya kita bisa berlari
Darinya kita bisa saling mengenal
Andai mata ini terbuka,telinga ini
mendengar,dan jiwa ini merasa
Alamku hijau Alamku bening Alamku
rumahku Alamku padiku Alamku indah
Alamku keluargaku
Mendakilah dengan hati,bila kelak kita masih
ingin bercerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar